KIDUNG KEESAAN 131. HAI, PUJI NAMANYA
do = d 2/4 MM + 96
1. Hai, puji nama-Nya, terang cahaya,
dan puji nama-Nya, hai cakrawala.
Hai, puji nama-Nya, semesta alam:
mari semuanya menyembah Tuhan.
Refrein
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
2. Hai, puji nama-Nya, tumbuh-tumbuhan,
dan puji nama-Nya, jenis bijian.
Hai, puji nama-Nya, buah-buahan:
mari semuanya menyembah Tuhan.
Refrein
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
3. Hai, puji nama-Nya, ikan di laut,
dan puji nama-Nya, burung di langit.
Hai, puji nama-Nya, hai hewan-hewan:
mari semuanya menyembah Tuhan.
Refrein
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
4. Hai, puji nama-Nya, Adam dan Hawa,
menurut gambar-Nya kamu tercipta.
Hai, puji nama-Nya, segenap insan:
mari semuanya menyembah Tuhan.
Refrein
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
5. Allah mengakhiri penciptaan-Nya
di hari yang kudus, hari ketujuh.
Kar’na dilihat-Nya baik semua
akhirnya Allah pun memberkatinya.
Refrein
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti.
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Syair: Arnoldus Isaak Apituley, 1998
Lagu: Arnoldus Isaak Apituley, 1998, nuansa Betawi